Bukit Peranginan

Assalamualaikum. wr..wb..
Selamat datang di blog saya yg masih jauh dari sempurna ini, terima kasih atas kunjungannya ya...

Sunday, June 2, 2013

APA HUBUNGAN ANTARA SHOLAT DAN MATAHARI

Secara hakikat, apa maksudnya itu? Kalau kita perhatikan, ketika matahari akan terbit, kita melaksanakan shalat Subuh. Ketika matahari lagi puncaknya, Zhuhur. Tergelincir, Ashar. Ketika mau terbenam, Maghrib. Setelah benar-benar tenggelam, Isya. Gimana kira-kira maksudnya? Subuh itu seperti sebuah kelahiran. Umpama masa kanak- kanakmu, Subuh itu suci, karenanya DIA pun perintahkan untuk mensucikan namaNYA di setiap subuh itu. Zhuhur itu nyata atau terang. Engkau telah meninggalkan masa kanak-kanakmu dan engkau sudah beranjak dewasa dan akan segera menjelang masa tuamu. Karenanya DIA pun memerintahkanmuuntuk menyatakan keberadaanNYA. Ashar itu senja bagimu. Yaitu masa tua dan penantian bagimu. Ashar adalah waktu bagimu untuk menimbang-nimbang diri, menimbang setiap jejak langkahmu di masa muda. Engkau segera lenyap dan tergantikan. Karenanya demi masa Ashar engkau pastilah merugi, kecuali dirimu beriman kepadaNya dan beramal saleh, saling nasehat menasehati dalam perkara kebenaran dan sabar. Karenanya DIA perintahkan kepadamu untuk sekali lagi mensucikan namaNYA, agar engkau bisa memahami diri, menimbang diri, waspada dan selalu bijaksana menyikapi segala sesuatu, maut bisa menjemputmu setiap saat. Maka bertasbihlah pada pagi dan petang. Maghrib itu adalah ibarat ajal bagimu. Engkau sudah sangat dekat. Hanya ada dua alternatif bagimu, yaitu rahmat ataukah laknat yang akan segera engkau jelang. Maghrib itu amat singkat, sebagaimana ajal itu tak berlangsung lama. DIA pun perintahkan padamu untuk mengagungkan namaNYA di setiap Maghrib agar engkau tak kembali dalam keadaan tanpa membawa rahmatNYA. Isya' itu ibarat kematian bagimu. Engkau segera diliputi kegelapan yang mencekam, yang tiada lagi engkau temukan penolong selainNYA. Gelap gulita, dalam penjara dan ketakutan yang teramat sangat. DIA pun memerintahkan kepadamu untuk menyembahNYA agar engkau tak tercekam dalam ketakutan dan pulang dengan membawa secercah cahaya. Dengan secercah cahaya itu engkau bisa pulang kembali untuk menemukanNYA.